Tips Perawatan Aki Mobil: Menjaga Aki Basah dan Kering Tetap Tahan Lama
Perawatan Aki Basah
Aki basah menggunakan elektrolit cair (campuran asam sulfat dan air) yang harus selalu dalam kondisi cukup agar aki dapat bekerja dengan optimal. Berikut langkah-langkah perawatan aki basah:
- Cek Ketinggian Air Aki Secara Berkala
- Langkah pertama adalah membuka penutup aki dan memeriksa level air aki. Jika air aki berkurang, tambahkan air suling (bukan air biasa atau air aki yang sudah terkontaminasi) untuk mencapai level yang tepat. Jangan terlalu penuh karena saat pengisian daya, cairan akan mengembang.
- Idealnya, cek air aki setiap 1-2 bulan sekali atau lebih sering jika kendaraan digunakan dalam kondisi ekstrem.
- Periksa Terminal Aki
- Pastikan terminal aki (kutub positif dan negatif) tidak berkarat atau korosi. Korosi bisa mengganggu aliran listrik. Jika ada korosi, bersihkan dengan hati-hati menggunakan sikat kawat atau sikat gigi bekas yang dicelupkan dalam campuran baking soda dan air.
- Setelah dibersihkan, oleskan sedikit petroleum jelly (Vaseline) untuk mencegah korosi lebih lanjut.
- Periksa Tegangan Aki (Voltase)
- Gunakan multimeter untuk memeriksa voltase aki. Aki yang sehat biasanya menunjukkan tegangan 12.6-12.8 Volt saat mesin mati. Tegangan di bawah 12 Volt menandakan aki mulai lemah atau perlu di-charge.
- Periksa Kondisi Fisik Aki
- Periksa apakah ada kebocoran atau retakan pada badan aki. Kebocoran elektrolit dapat mengurangi kemampuan aki untuk menyimpan daya dan berisiko merusak komponen lain.
- Jaga Aki Agar Tetap Bersih dan Kering
- Pastikan tidak ada kotoran atau cairan yang tumpah di sekitar aki. Kotoran bisa menyebabkan aliran arus listrik yang tidak diinginkan dan mengurangi efisiensi aki.
- Cek Sistem Pengisian (Alternator)
- Pastikan alternator bekerja dengan baik. Jika alternator rusak atau tidak mengisi dengan baik, aki akan cepat habis. Cek tegangan aki saat mesin hidup; seharusnya naik menjadi 13.8-14.4 Volt jika sistem pengisian berfungsi dengan baik.
Perawatan Aki Kering
Aki kering (seperti aki AGM atau gel) tidak memerlukan pengisian air atau pemeliharaan elektrolit. Aki ini dirancang agar lebih mudah dirawat, tetapi tetap membutuhkan perhatian. Berikut langkah-langkah perawatan untuk aki kering:
- Periksa Tegangan Aki Secara Berkala
- Meskipun aki kering tidak memerlukan pengisian air, tetap penting untuk memeriksa tegangan aki secara rutin. Aki yang sehat akan menunjukkan tegangan sekitar 12.6 Volt saat mesin mati. Jika tegangan turun di bawah 12 Volt, segera periksa kondisi aki.
- Periksa Kebersihan Terminal Aki
- Sama seperti aki basah, pastikan terminal aki kering bebas dari korosi. Gunakan sikat kawat atau alat pembersih khusus untuk terminal aki untuk membersihkannya.
- Jaga Agar Aki Tidak Kehabisan Daya Total
- Meskipun aki kering lebih tahan terhadap pengosongan daya, usahakan jangan biarkan aki terlalu lama dalam kondisi daya rendah. Biasakan untuk menghidupkan mesin kendaraan secara teratur agar aki tetap terisi dengan baik.
- Periksa Kondisi Fisik Aki
- Periksa apakah ada retakan atau kerusakan pada casing aki. Jika ditemukan kerusakan atau kebocoran, aki perlu diganti segera karena aki kering yang rusak tidak bisa diperbaiki.
- Pastikan Sistem Pengisian Berfungsi dengan Baik
- Sama seperti pada aki basah, pastikan alternator berfungsi dengan baik agar aki dapat diisi kembali dengan optimal saat mesin menyala. Cek tegangan aki saat mesin hidup, seharusnya antara 13.8-14.4 Volt.
- Hindari Overcharging (Pengisian Berlebih)
- Aki kering, terutama tipe AGM dan gel, rentan terhadap overcharging. Pastikan sistem pengisian kendaraan tidak menghasilkan tegangan yang terlalu tinggi karena bisa merusak struktur internal aki. Beberapa kendaraan modern sudah dilengkapi dengan sistem pengisian otomatis yang menjaga voltase tetap stabil.
Kesimpulan
Merawat aki kendaraan, baik aki basah maupun aki kering, sangat penting untuk memastikan kendaraan tetap berjalan dengan lancar dan menghindari kerusakan yang tidak diinginkan.
- Gunakan Kendaraan Secara Teratur: Jika mobil jarang digunakan, pertimbangkan untuk melepas terminal aki atau menyalakan mesin sesekali untuk menjaga daya aki.
- Hindari Pemakaian Elektronik Saat Mesin Mati: Menyalakan perangkat elektronik saat mesin mati bisa menyebabkan aki cepat terkuras.
- Jaga Kebersihan Sekitar Aki: Aki yang bersih dan bebas dari kotoran akan bekerja lebih efisien. Pastikan tidak ada kotoran yang bisa mengganggu aliran listrik atau menyebabkan korsleting.
- Cek Sistem Pengisian Secara Rutin: Pastikan alternator dan sistem pengisian berfungsi baik untuk menghindari masalah dengan daya aki.
Dengan merawat aki dengan baik, baik aki basah maupun aki kering, Anda dapat memperpanjang umur aki dan menjaga performa kendaraan Anda tetap optimal. Oleh karena itu, jangan lupa untuk pilih dan gunakan aki MF atau DC yang berkualitas seperti aki Enerbion.